Jumat, 16 Maret 2012

Rangkaian Kegiatan Penanaman Pohon Mangrove Secara Mandiri

Oleh : Freddy Ilhamsyah PA

Adalah Lie Kha Hwa alias Anwar (59), penduduk jalan Tambang Minyak, Pangkalansusu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara yang sejak tahun 2007 telah melakukan penanaman pohon bakau (mangrove) di atas lahan terlantar eks tambak udang yang dibelinya dari warga Desa Pangkalansiata, Kecamatan Pangkalansusu seluas sekitar 100 hektar.

Di bawah ini adalah rangkaian foto bukti penanaman pohon bakau yang sudah dilakukan oleh Kha Hwa sejak awal dari lahan terlantar dan rusak hingga dihutankan kembali dengan pohon mangrove.

Lahan terlantar bekas tambak udang yang dibeli Lie Kha Hwa untuk dihutankan kembali dengan pohon Mangrove
Dewasa ini sudah sekitar 100 hektar lahan terlantar eks tambak yang dibeli oleh Kha Hwa sencara mandiri
Lahan terlantar di atas sudah ditanami bibit Mangrove
Bibit Mangrove mulai tumbuh
Bibit Mangrove sudah tumbuh dengan baik 
Bibit Mangrove sudah tumbuh dengan baik  


Pohon bakau mulai tumbuh subur di lahan eks tambak  
Perkembangan pertumbuhan pohon bakau yang dikelola Kha Hwa cukup menggembirakan
Pohon bakau menjanjikan kelangsungan hidup biota laut, burung laut dan monyet bakau
Secara perlahan namun pasti hutan Mangrove mulai tercipta di Desa Pangkalansiata
Kha Hwa merasa bahagia bibit Mangrovenya mulai bertambah besar
Menapak jalan setapak bekas benteng/tanggul tambak udang

Titi dibuat untuk menyeberangi paluh kecil
Dari atas titi Kha Hwa memandang pertumbuhan pohon Mangrove
Biota laut mulai bermain di kawasan hutan Mangrove milik Kha Hwa
Suwanto alias Wi Cin merupakan asisten Kha Hwa yang mengurus masalah pohon bakau



Kalau air laut sedang pasang naik kawasan ini dapat dijadikan tempat memancing ikan
Betapa lebatnya dedaunan pohon Mangrove milik Kha Hwa
Ini satu lagi paluh kecil yang terbentuk secara alami
Berjalan di jalan setapak cukup mengasyikan
Ketika berjalan di bawah rerimbunan daun pohon Mangrove yang perlu diwaspadai adalah ular bakau dan ular tiung. Tetapi sejauh ini belum pernah terjadi kecelakaan karena dipatuk ular.
Seharusnya hasil kerja keras Lie Kha Hwa sudah boleh dipertimbangkan untuk diusulkan sebagai calon penerima KALPATARU tingkat nasional
Bandingkan tinggi org dewasa dengan pohon Mangrove 
Lokasi hutan Mangrove milik Kha Hwa sudah layak dijadikan kawasan wisata Mangrove 
Bandingkan sendiri tinggi org dewasa dengan pohon Mangrove
Lorong jalan setapak di kawasan hutan mangrove milik Kha Hwa alias Anwar
Lie Kha Hwa memegang buah Nirih
Pohon Mangrove setinggi lebih 3 meter
Dapat dipastikan hutan Mangrove ini akan menjadi tempat berkembangbiaknya biota laut
Teduh dan nyaman di bawah pohon Mangrove 
Teduh dan nyaman di bawah pohon Mangrove
Lie Kha Hwa bersama penulis (Freddy Ilhamsyah PA) diabadikan di bawah rimbunan pohon Mangrove
Lie Kha Hwa berteduh di bawah rimbunnya pohon Mangrove hasil tanamannya di Dusun V Sei Serai Desa Pangkalansiata, Kecamatan Pangkalansusu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.
 Atas keberhasilannya menghutankan kembali lahan terlantar eks tambak udang, Lie Kha Hwa telah memperoleh penghargaan Kalpataru Tahun 2009 dari Bupati Langkat, H.Ngogesa Sitepu,SH.
Plakat KALPATARU Tahun 2009
Lie Kha Hwa saat menerima Penghargaan  Pengelolaan Lingkungan Hidup KALPATARU Tahun 2009 dari Bupati Langkat, H.Ngogesa Sitepu,SH melalui wakilnya, Budiono 
Lie Kha Hwa alias Anwar
Alangkah indahnya bila pesisir pantai dihiasi pohon mangrove tempat berkembangbiaknya biota laut, lebah madu, monyet dan berbagai jenis burung laut lainnya.

Pangkalansusu, 16 Maret 2012