Selasa, 05 Juni 2012

SATU JUTA POHON MANGROVE SUDAH DITANAM KELOMPOK TANI HUTAN BINA USAHA DI PANGKALANSUSU


Pasangan serasi antara paluh dengan hutan mangrove

Sangat asyik bila dijadikan kawasan wisata safari mangrove
Menurut Kepala KTH “Bina Usaha”, di atas seluas 65 hektar sudah tumbuh dengan subur pohon mangrove berusia 5 tahun yang ditanam pada tahun 2007 kini sudah mencapai ketinggian rata-rata sekitar 5 meter. Sedangkan yang berusia sekitar 3 tahun sudah mecapai ketinggian 2 sampai 3 meter.
Lahan terlantar bekas tambak sudah berubah menjadi hutan mangrove
Apa yang dilakukan peraih sertifikat dan plakat Kalpataru 2010 dari Bupati Langkat, H.Ngogesa Sitepu, SH telah menyebabkan Dinas Hutan dan Perkebunan Kabupaten Langkat untuk mengikutsertakan KTH “Bina Usaha” Pangkalansusu sebagai peserta Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Tingkat Nasional Tahun 2012 di Jakarta.
Pohon Niri juga ada di kebun mangrove KTH Bina Usaha Pangkalansusu
Ika Herawati, S.Hut
Mejawab pertanyaan Telukharunews, Kepala Seksi Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Dishutbun Langkat, Ika Herawati, S.Hut mengatakan, apa yang telah dilakukan mereka sudah pantas untuk diikutsertakan pada Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Tingkat Nasional Tahun 2012.

“ Kami sudah melakukan kunjungan penilaian langsung ke kebun mangrove seluas sekitar 100 hektar yang dikelola Kelompok Tani Hutan Bina Usaha di Desa Pangkalansiata, Kecamatan Pangkalansusu, Kabupaten Langkat,“ ujar Ika.  

Lokasi ini sangat baik untuk dijadikan kawasan wisata mangrove apabila ditata jalur-jalur perlintasan bagi para pengunjung di sini, tambah Ika. 

Kamis, 31 Mei 2012

KTH Bina Usaha Masuk Nominasi Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Tahun 2012


Lahan eks tambak udang terlantar sudah berubah ujud jadi hutan mangrove berkat kerja keras KTH Bina Usaha yang sangat peduli dengan lingkungan hidup
Pangkalansusu (Telukharunews) – Kelompok Tani Hutan “Bina Usaha” Pangkalansusu masuk nominasi untuk mengikuti lomba penghijauan dan konservasi alam wana lestari tahun 2012. Ungkap  Kepala Seksi Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Dishutbun Langkat, Ika Herawati S.Hut kepada Telukharunews, Rabu (30/5/2012).
Pemandangan hutan mangrove di lihat dari menara pengawas
Menurut Ika yang saat itu didampingi 3 org staf Dishutbun lainnya (Asinullah, Indra Bakti dan Ceria Aprilliana S.Hut), selain keberhasilan KTH(Kelompok Tani Hutan) “Bina Usaha”  menanam Satu Juta pohon mangrove di areal seluar lebih kurang 100 hektar sejak tahun 2007 di Desa ‘Pantai’ Pangkalansiata, Kecamatan Pangkalansusu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, juga sistem administrasi/manajemennya sudah nyaris sempurna.
Kagum dengan apa yang sudah dilakukan oleh KTH Bina Usaha di Desa Pangkalansiata.
“KTH Bina Usaha Pangkalansusu kami nilai sudah sepantasnya dimajukan sebagai peserta Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Tingkat Nasional Tahun 2012 di Jakarta,” kata Kepala Seksi Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Dishutbun Langkat, Ika Herawati S.Hut.
Pemandangannya cukup bagus di kawasan hutan mangrove KTH Bina Usaha Pangkalansusu 
Pertimbangan untuk mencalonkan KTH Bina Usaha setelah Tim Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Dishutbun Langkat melakukan peninjauan langsung ke kawasan  resforest  mangrove  di atas lahan bekas tambak udang yang ditelantarkan warga pemilik lahan.
Meniti untuk lakukan investigasi di kebun mangrove KTH Bina Usaha.
Menurut Ka. KTH Bina Usaha, Anwar alias Kha Hwa yang saat itu didampingi oleh Sunanto alias Wicin (Sekretaris), dan Lia Zainal (Bendara) kepada Tim Dishutbun Langkat, sebagai generasi ketiga pengumpul arang yang cinta terhadap kelestarian hutan mangrove, maka ia tidak segan melakukan investasi diatas angka Rp500 juta dengan modal sendiri hanya untuk menghutankan kembali lahan telantar bekas tambak yang dibelinya dari warga masyarakat setempat.
Menelusuri jalan di atas benteng eks tambak di barisan rimbunannya pohon mangrove yang di kiri jalan ada paluh sungguh mengasyikkan dan letih alibat berjalan jauh jadi sirna.
“Dulu kita diberi  ‘makan’ oleh bakau, maka sekarang giliran kita untuk melestarikan hutan mangrove yang nyaris punah,” kata Kha Hwa.
Istirahat sejenak dari sengatan matahari siang di dalam hutan mangrove 
Atas kepedulian tersebut beberapa tahun lalu Kha Hwa telah menerima penghargaan Kalpataru dari Bupati Langkat, H.Ngoges Sitepu, SH.
Ka.Seksi Rehabiilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Dishutbun Langkat berdialog dengan pengurus KTH Bina Usaha Pangkalansusu di bawa naungan pohon mangrove

Menurut penilaian Asinullah dan Indra Bakti kawasan kebun bakau yang dikelola oleh KTH Bina Usaha sudah perlu dipertimbangkan untuk dijadikan Kawasan Wiasata Hutan Mangrove di Kabupaten Langkat mengingat jalan untuk menuju ke kawasan harus melalui paluh Sungai Serai yang sangat indah pemandangannya.
Kha Hwa diabadikan di bawah rerimbunan pohon mangrove
Tambak yang terlantar sudah jadi hutan bakau/mangrove
Freddy and Lia




















Jumat, 16 Maret 2012

Rangkaian Kegiatan Penanaman Pohon Mangrove Secara Mandiri

Oleh : Freddy Ilhamsyah PA

Adalah Lie Kha Hwa alias Anwar (59), penduduk jalan Tambang Minyak, Pangkalansusu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara yang sejak tahun 2007 telah melakukan penanaman pohon bakau (mangrove) di atas lahan terlantar eks tambak udang yang dibelinya dari warga Desa Pangkalansiata, Kecamatan Pangkalansusu seluas sekitar 100 hektar.

Di bawah ini adalah rangkaian foto bukti penanaman pohon bakau yang sudah dilakukan oleh Kha Hwa sejak awal dari lahan terlantar dan rusak hingga dihutankan kembali dengan pohon mangrove.

Lahan terlantar bekas tambak udang yang dibeli Lie Kha Hwa untuk dihutankan kembali dengan pohon Mangrove
Dewasa ini sudah sekitar 100 hektar lahan terlantar eks tambak yang dibeli oleh Kha Hwa sencara mandiri
Lahan terlantar di atas sudah ditanami bibit Mangrove
Bibit Mangrove mulai tumbuh
Bibit Mangrove sudah tumbuh dengan baik 
Bibit Mangrove sudah tumbuh dengan baik  


Pohon bakau mulai tumbuh subur di lahan eks tambak  
Perkembangan pertumbuhan pohon bakau yang dikelola Kha Hwa cukup menggembirakan
Pohon bakau menjanjikan kelangsungan hidup biota laut, burung laut dan monyet bakau
Secara perlahan namun pasti hutan Mangrove mulai tercipta di Desa Pangkalansiata
Kha Hwa merasa bahagia bibit Mangrovenya mulai bertambah besar
Menapak jalan setapak bekas benteng/tanggul tambak udang

Titi dibuat untuk menyeberangi paluh kecil
Dari atas titi Kha Hwa memandang pertumbuhan pohon Mangrove
Biota laut mulai bermain di kawasan hutan Mangrove milik Kha Hwa
Suwanto alias Wi Cin merupakan asisten Kha Hwa yang mengurus masalah pohon bakau



Kalau air laut sedang pasang naik kawasan ini dapat dijadikan tempat memancing ikan
Betapa lebatnya dedaunan pohon Mangrove milik Kha Hwa
Ini satu lagi paluh kecil yang terbentuk secara alami
Berjalan di jalan setapak cukup mengasyikan
Ketika berjalan di bawah rerimbunan daun pohon Mangrove yang perlu diwaspadai adalah ular bakau dan ular tiung. Tetapi sejauh ini belum pernah terjadi kecelakaan karena dipatuk ular.
Seharusnya hasil kerja keras Lie Kha Hwa sudah boleh dipertimbangkan untuk diusulkan sebagai calon penerima KALPATARU tingkat nasional
Bandingkan tinggi org dewasa dengan pohon Mangrove 
Lokasi hutan Mangrove milik Kha Hwa sudah layak dijadikan kawasan wisata Mangrove 
Bandingkan sendiri tinggi org dewasa dengan pohon Mangrove
Lorong jalan setapak di kawasan hutan mangrove milik Kha Hwa alias Anwar
Lie Kha Hwa memegang buah Nirih
Pohon Mangrove setinggi lebih 3 meter
Dapat dipastikan hutan Mangrove ini akan menjadi tempat berkembangbiaknya biota laut
Teduh dan nyaman di bawah pohon Mangrove 
Teduh dan nyaman di bawah pohon Mangrove
Lie Kha Hwa bersama penulis (Freddy Ilhamsyah PA) diabadikan di bawah rimbunan pohon Mangrove
Lie Kha Hwa berteduh di bawah rimbunnya pohon Mangrove hasil tanamannya di Dusun V Sei Serai Desa Pangkalansiata, Kecamatan Pangkalansusu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.
 Atas keberhasilannya menghutankan kembali lahan terlantar eks tambak udang, Lie Kha Hwa telah memperoleh penghargaan Kalpataru Tahun 2009 dari Bupati Langkat, H.Ngogesa Sitepu,SH.
Plakat KALPATARU Tahun 2009
Lie Kha Hwa saat menerima Penghargaan  Pengelolaan Lingkungan Hidup KALPATARU Tahun 2009 dari Bupati Langkat, H.Ngogesa Sitepu,SH melalui wakilnya, Budiono 
Lie Kha Hwa alias Anwar
Alangkah indahnya bila pesisir pantai dihiasi pohon mangrove tempat berkembangbiaknya biota laut, lebah madu, monyet dan berbagai jenis burung laut lainnya.

Pangkalansusu, 16 Maret 2012