Oleh : Freddy Ilhamsyah PA
Adalah Lie Kha Hwa alias Anwar (59), penduduk jalan Tambang Minyak, Pangkalansusu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara yang sejak tahun 2007 telah melakukan penanaman pohon bakau (mangrove) di atas lahan terlantar eks tambak udang yang dibelinya dari warga Desa Pangkalansiata, Kecamatan Pangkalansusu seluas sekitar 100 hektar.
Di bawah ini adalah rangkaian foto bukti penanaman pohon bakau yang sudah dilakukan oleh Kha Hwa sejak awal dari lahan terlantar dan rusak hingga dihutankan kembali dengan pohon mangrove.
|
Lahan terlantar bekas tambak udang yang dibeli Lie Kha Hwa untuk dihutankan kembali dengan pohon Mangrove |
|
Dewasa ini sudah sekitar 100 hektar lahan terlantar eks tambak yang dibeli oleh Kha Hwa sencara mandiri |
|
Lahan terlantar di atas sudah ditanami bibit Mangrove |
|
Bibit Mangrove mulai tumbuh |
|
Bibit Mangrove sudah tumbuh dengan baik |
|
Bibit Mangrove sudah tumbuh dengan baik
|
|
Pohon bakau mulai tumbuh subur di lahan eks tambak |
|
Perkembangan pertumbuhan pohon bakau yang dikelola Kha Hwa cukup menggembirakan |
|
Pohon bakau menjanjikan kelangsungan hidup biota laut, burung laut dan monyet bakau |
|
Secara perlahan namun pasti hutan Mangrove mulai tercipta di Desa Pangkalansiata |
|
Kha Hwa merasa bahagia bibit Mangrovenya mulai bertambah besar |
|
Menapak jalan setapak bekas benteng/tanggul tambak udang |
|
Titi dibuat untuk menyeberangi paluh kecil |
|
Dari atas titi Kha Hwa memandang pertumbuhan pohon Mangrove |
|
Biota laut mulai bermain di kawasan hutan Mangrove milik Kha Hwa |
|
Suwanto alias Wi Cin merupakan asisten Kha Hwa yang mengurus masalah pohon bakau |
|
Kalau air laut sedang pasang naik kawasan ini dapat dijadikan tempat memancing ikan |
|
Betapa lebatnya dedaunan pohon Mangrove milik Kha Hwa |
|
Ini satu lagi paluh kecil yang terbentuk secara alami |
|
Berjalan di jalan setapak cukup mengasyikan |
|
Ketika berjalan di bawah rerimbunan daun pohon Mangrove yang perlu diwaspadai adalah ular bakau dan ular tiung. Tetapi sejauh ini belum pernah terjadi kecelakaan karena dipatuk ular.
|
|
Seharusnya hasil kerja keras Lie Kha Hwa sudah boleh dipertimbangkan untuk diusulkan sebagai calon penerima KALPATARU tingkat nasional
|
|
Bandingkan tinggi org dewasa dengan pohon Mangrove |
|
Lokasi hutan Mangrove milik Kha Hwa sudah layak dijadikan kawasan wisata Mangrove |
|
Bandingkan sendiri tinggi org dewasa dengan pohon Mangrove |
|
Lorong jalan setapak di kawasan hutan mangrove milik Kha Hwa alias Anwar |
|
Lie Kha Hwa memegang buah Nirih |
|
Pohon Mangrove setinggi lebih 3 meter |
|
Dapat dipastikan hutan Mangrove ini akan menjadi tempat berkembangbiaknya biota laut |
|
Teduh dan nyaman di bawah pohon Mangrove |
|
Teduh dan nyaman di bawah pohon Mangrove |
|
Lie Kha Hwa bersama penulis (Freddy Ilhamsyah PA) diabadikan di bawah rimbunan pohon Mangrove |
|
Lie Kha Hwa berteduh di bawah rimbunnya pohon Mangrove hasil tanamannya di Dusun V Sei Serai Desa Pangkalansiata, Kecamatan Pangkalansusu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.
|
Atas keberhasilannya menghutankan kembali lahan terlantar eks tambak udang, Lie Kha Hwa telah memperoleh penghargaan Kalpataru Tahun 2009 dari Bupati Langkat, H.Ngogesa Sitepu,SH.
|
Plakat KALPATARU Tahun 2009 |
|
Lie Kha Hwa saat menerima Penghargaan Pengelolaan Lingkungan Hidup KALPATARU Tahun 2009 dari Bupati Langkat, H.Ngogesa Sitepu,SH melalui wakilnya, Budiono
|
|
Lie Kha Hwa alias Anwar |
Alangkah indahnya bila pesisir pantai dihiasi pohon mangrove tempat berkembangbiaknya biota laut, lebah madu, monyet dan berbagai jenis burung laut lainnya.
Pangkalansusu, 16 Maret 2012
mantap.... menjadi pegiat lingkungan yang membantu mengurangi dampak kerusakan iklim...
BalasHapusTerus berjuang pak.
BalasHapushttp://www.indoplastik.com